Kamis, 21 Nov 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Jejak Tentara Jepang di Poncomoyo

PANTAI Poncomoyo, pantai nan indah di wilayah Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi itu, ternyata banyak menyimpan cerita menarik. Namun, cerita itu sering kali terlupakan, tertutup oleh kemolekan pantai yang menjadi favorit para pemancing ini.

Padahal, sebagian cerita-cerita itu berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaannya. Beruntung sekali, seorang tetua Desa Kandangan, Mbah Sudar, 73 tahun, yang tinggal di daerah Kalibuyuk menceritakan sebagian kisahnya kepada sedulur.co.

Baca juga: Asal-usul Nama Pertigaan Lowi Sumberagung

Sore itu, Selasa, 2 Februari 2021, hujan sedang rintik-rintik ketika sedulur.co bertandang ke kediaman Mbah Sudar. Tangan lelaki tua itu terlihat sibuk melinting tembakau, membuat rokok. Sementara di atas sebuah meja tua di depannya, secangkir kopi hitam menemani aktivitasnya itu. 


Baca Lainnya :

Seperti kebanyakan pantai-pantai di selatan, menurut Mbah Sudar, Poncomoyo juga menjadi tempat tentara Jepang menyembunyikan persenjataan dan logistik. Tepatnya di salah satu bukit di sebelah barat pantai. Orang Jepang pada waktu itu menamainya puncak Maya.

Dinamakan demikian karena bukit tersebut tidak terlihat dari lautan (maya: khayalan). Apabila dari tepi pantai, baru bukit itu bisa tampak. Sangat memadai sebagai tempat persembunyian.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Terlebih lagi, untuk mencapai puncak Maya tidaklah gampang. Saat air pasang, jalan menuju ke puncak Maya penuh dengan air laut, sehingga orang tidak bisa melewatinya. Jadi, harus menunggu air laut surut.

"Sekarang bukit itu dinamakan puncak Poncomoyo. Tidak tahu penyebutan masyarakat itu dari mana," ujarnya.

Baca juga: Menelisik Misteri Gua Jepang di Meru Betiri

Versi lain penamaan Poncomoyo menyebutkan bahwa nama tersebut berasal dari istilah Jawa: ponco (lima) dan moyo (mustika). Namun, Mbah Sudar lebih meyakini penamaan tersebut berhubungan dengan nama puncak Maya di masa pendudukan Jepang.

Mengenai keberadaan tentara Jepang di sekitar Poncomoyo ini, menurut Mbah Sudar pernah ada yang menemukan buktinya. Tiga tahun yang lalu, ada pemancing menemukan tameng besi bertuliskan huruf Jepang. "Sayang bukannya disimpan semestinya, malah dibuang lagi ke laut," ujarnya.

Berdasarkan penemuan tersebut, Mbah Sudar meyakini masih banyak benda-benda bersejarah peninggalan Jepang di Poncomoyo. Apabila generasi saat ini bisa menemukannya, akan menguak tabir sejarah Poncomoyo itu sendiri.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Terlepas dari kisah tersebut, Poncomoyo tetaplah salah satu pantai yang indah di Banyuwangi selatan. Ciri khasnya adalah hamparan pasir lembut nan luas serta batu-batu karang tepi pantai yang memesona. Lokasinya tenang karena berada di balik hutan.

"Biarlah sejarah-sejarah itu tersembunyi di balik indahnya pantai Poncomoyo yang sunyi dan asri," ujar Mbah Sudar. (gil)