Selasa, 03 Des 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Pantai Nelayan Rajegwesi Mulai Ramai Ikan Lemuru


Para nelayan Rajegwesi pergi melaut di sore hari dan kembali ke darat malam hari sekitar pukul 20.00. Menurut Cahyono, untuk saat ini, ikan sedang banyak-banyaknya pada waktu tersebut.


Sedulur, Sarongan - Masyarakat nelayan Rajegwesi, Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi bisa kembali tersenyum lantaran perahu-perahu mereka bisa membawa hasil tangkapan ikan cukup banyak seperti terlihat pada Rabu, 28 April 2021. 

Salah satu nelayan Rajegwesi, Cahyono, 25 tahun, mengaku bersyukur karena ikan yang diharap-harapkan akhirnya datang juga. "Sudah hampir dua bulan ini tidak ada ikan [laip menurut istilah setempat]. Baru dua hari ini mulai ramai ikan jenis lemuru," terangnya.

Baca juga: Remaja Masjid Peringati Nuzulul Qur’an di Nurul Huda Sarongan

Selama masa laip ini, para nelayan Rajegwesi terpaksa meninggalkan kegiatan melaut. Sebagai gantinya, mereka mengandalkan beberapa pekerjaan darat, seperti menjadi buruh sawah, merawat kebun buah naga, dan ada juga yang hanya merawat ternak sapi, ayam, atau kambing. 


Baca Lainnya :

Di sisi lain, juga banyak masyarakat yang menyiasatinya dengan mencari aneka kerang-kerangan, seperti simping, kerang sampir, kerang batik, dan lain-lain. Salah satu nelayan yang melakukannya adalah Rifa'i. 

"Biasanya setiap pagi saat air belum pasang, saya dan beberapa nelayan di sini mencari aneka kerang-kerangan. Walaupun hasilnya tidak banyak, cukup untuk memenuhi kebutuhan," ujarnya.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Dengan adanya jenis ikan lemuru ini, nelayan Rajegwesi pun kembali melaut. Menurut Cahyono, sekali pergi melaut, dia bisa mendapatkan ikan jenis lemuru sebanyak 1-2 kwintal. 

"Terkadang juga hampir setengah ton [pada musim ramai ikan]. Sampai perahu saya tidak bisa membawa beratnya ikan. Untuk dua hari ini masih belum begitu ramai. Namun, sudah mulai ada nelayan yang mendapatkan ikan lemuru dengan cara dijaring," ujarnya.

Baca juga: Teruntuk Awak KRI Nanggala, Pemerintah Kecamatan Gelar Doa dan Tahlil

Cahyono juga menjelaskan untuk harga ikan lemuru adalah Rp5.000 per kilogram. Harga itu bisa naik atau turun tergantung para juragan (pengepul) membelinya berapa. 

"Setidaknya kami masyarakat nelayan Rajegwesi sangatlah bersyukur karena ada tabungan untuk hari raya Idul Fitri," kata Cahyono senang. 

Selain para nelayan, keuntungan dari mulai banyaknya ikan lemuru di pantai Rajegwesi ini juga dirasakan oleh para buruh pelepas ikan dari jaring (cetet dalam istilah setempat). Para buruh yang mayoritas adalah ibu-ibu ini mengaku bisa mendapatkan Rp100-200 ribu, tergantung banyaknya ikan yang didapat nelayan. 

Lanjut ke halaman berikutnya...

"Alhamdulillah, lumayan bisa buat beli kue Lebaran," ujar Ponisri, salah seorang buruh pelepas ikan dari jaring.

Para nelayan Rajegwesi pergi melaut di sore hari dan kembali ke darat malam hari sekitar pukul 20.00. Menurut Cahyono, untuk saat ini, ikan sedang banyak-banyaknya pada waktu tersebut.   

Pada saat para nelayan mendarat inilah, ibu-ibu pelepas ikan mulai bekerja. Lampu-lampu dengan bertenaga mesin genset menerangi mereka untuk melepaskan ikan-ikan dari jaring. Biasanya, mereka baru pulang pukul 01.00 dini hari. Tergantung seberapa banyak ikan yang didapat oleh nelayan. (gil)