SIANG hari yang panas di warung tenda Sangagung, beberapa lelaki terlihat larut dalam obrolannya. Mereka duduk mengelilingi sebuah meja kayu. Kopi dalam gelas-gelas kertas ada di depan mereka, di atas meja.
Seorang lelaki berkaos hitam sedang sibuk menyeduh kopi. Aroma khas kopi segera menyeruak ketika lelaki tersebut menuang air panas ke dalam gelas. Kepulan asap rokok membubung dan segera tersapu angin bersama aroma kopi.
Baca juga: Banyu Godog, Bisnis Air Isi Ulang Milik Pemuda Sarongan
Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Sangagung (Sanggar dan Siliragung) membuka sebuah warung tenda di depan Puskesmas Pesanggaran, Minggu, 28 Maret 2021. Warung nomadik tersebut berupa satu tenda dan dua payung.

Anggota komunitas terdiri dari para pelaku usaha warung kopi dan kafe dari dua wilayah kecamatan, yakni Pesanggaran dan Siliragung. “Kita perkenalkan cita rasa olahan kopi lokal yang kita produksi kepada warga masyarakat sekaligus untuk edukasi,” kata Roekin, anggota komunitas Sangagung.
Tujuan komunitas ini, menurut Roekin, tidak muluk-muluk, yaitu untuk saling berbagi dan melengkapi antara satu sama lain. Dengan saling mendukung, mereka berharap usahanya semakin maju.
Lanjut ke halaman berikutnya…