Selasa, 17 Sep 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Seorang Ibu dan Anaknya di Pancer Lapor Polisi karena Mengalami Kekerasan

Rika Mulyani bersama anak-anaknya.

Sedulur, Pesanggaran - Entah apa yang melatarbelakangi, Rika Mulyani, wanita asal Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi mengalami tindakan kekerasan dari tetangganya sendiri HT, Senin, 2 September 2024.

Menurut penuturan wanita 42 tahun tersebut, dia sedang berada di sekitar Pantai Cemara Pancer hari itu. Dia tengah mengikuti latihan paduan suara untuk persiapan Petik Laut Pancer. 

Sekitar pukul 15.10 WIB, Rika berdiri di tepi jalan paving, masih di Pantai Cemara. Dia menghadap ke arah selatan sambil memanggil-manggil anaknya yang sedang bermain pasir.

Bersamaan dengan itu, HT datang dari arah timur mengendarai motornya. Entah apa yang merasukinya, dia memainkan gas motornya dengan kasar. 


Baca Lainnya :

Rika mengaku kaget terlebih ketika motor tersebut nyaris menyerempetnya di jalan sempit tersebut. Rika reflek menghindar. Dia selamat.

Tindakan HT tidak menyenangkan Rika. wanita itu pun sontak menghardik HT. “Opo karepmu, woi? (Apa maumu, hah?, red.)," ucap Rika tegas seraya menatap tajam ke arah HT.

Si lelaki bermotor tidak terima dengan teriakan itu. Dia pun berhenti dan melotot ke arah Rika. “Ngomong opo koe? (Ngomong apa kamu?)," katanya tidak kalah keras. 

Rika pun menukasinya dengan kalimatnya tadi. Kali ini dengan nada yang sedikit menurun. 

Sebagai informasi, HT adalah mantan iparnya atau saudara mantan suaminya. 

Percekcokan pun berlanjut. Sesaat kemudian, HT bertambah brutal. Dia mendekati Rika, mendorongnya, lalu menarik kerudungnya. Parahnya lagi, dia juga melayangkan bogem mentah kepadanya. Rika tak kuasa melawan amukan lelaki itu.

Beruntung seorang wanita yang berada di sekitar lokasi kejadian berhasil melerainya. "Saya dipukul bagian belakang kepala dan pipi," katanya.

Keesokan harinya, Rika melaporkan kekerasan yang dialaminya ke kepolisian setempat. Dia didampingi anaknya, Alfin Fathan Andika, saat melapor.

Namun, di rumahnya masih ada adiknya yang masih kecil sendirian. Rika kemudian menyuruh Alfin pulang lebih dulu untuk membelikan adiknya makanan.

Di luar dugaan, Alfin mendatangi HT dengan geram. Dia mengutarakan kekecewaannya dan mempertanyakan alasan kenapa ibunya dipukuli.

Saat itu, selain HT juga ada FR dan YD. FR ini adalah ayah kandung Alfin atau mantan suami Rika.

Di tempat itu, anak 16 tahun ini juga mengalami perlakuan kasar dari mereka. “Sirahe benjut digepuki bapake, karo sikile getihen kenek sepatune. Mboh bapake opo pakdene (Kepalanya benjut dipukul bapaknya dan kakinya berdarah kena sepatu. Entah bapaknya atau pakdenya," ujar Rika. 

Tidak berhenti di sini, Rika Mulyani yang merasa kecewa dan teraniaya lalu meluapkan emosinya melalui akun media sosial Facebook “Condro Ayu”.

"Anak yang seharusnya dilindungi kenapa justru dipukuli. Sudah tidak adakah hati nurani kalian. Di mana welas asihmu pada darah dagingmu, minimal punya otak untuk berpikir layaknya manusia dewasa,” tulisnya.

“Atau kau itu bukan manusia tapi sejenis dajjal atau iblis. Kau yang sudah tidak memberikan hak anak tuk memberi makan dan pakaian, tega-teganya melukai hati dan fisiknya.”

“Aku mati-matian memenuhi kebutuhan anakmu dengan darah dan keringat agar pantas menjadi manusia yang baik di masyarakat tapi kau dengan brutalnya melukainya.”

"Ya Allah Yang Maha Mengetahui segalanya, lindungilah kami dari yang orang dzolim itu," tulis Rika menutup ungkapan kekecewaannya. (bay)