Jumat, 22 Nov 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Tekad Yayasan Purwa Dharma Majukan Pendidikan Hindu

YAYASAN Purwa Dharma bertekad untuk memajukan pendidikan umat Hindu atau pasraman di Banyuwangi. Untuk meraih tujuan tersebut, yayasan berharap banyak kepada Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali yang datang untuk sosialisasi. 

"Lembaga pendidikan berbasis keagamaan harus terus dikembangkan agar berakselerasi dan beradaptasi dalam melihat peluang masa kini," kata Ketua Yayasan Purwa Dharma, I Nyoman Pageh Yasa kepada sedulur.co, Sabtu, 13 Maret 2021.

Baca juga: Melihat Taman Posyandu Arum Dalu Sumberagung

STAHN Mpu Kuturan mengadakan sosialisasi program-programnya di Sekretariat Purwa Dharma Pesanggaran, Minggu, 28 Februari 2021. Ada 16 pasraman di Banyuwangi yang berada di bawah naungan Yayasan Purwa yang mengikuti sosialisasi tersebut.


Baca Lainnya :

Perwakilan STAHN Singraja, Bali saat mengunjungi Pura Tawang Alun Pulau Merah.

Nyoman Pageh menyadari bahwa kemajuan pendidikan membutuhkan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, dia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan pikiran-pikirannya. Dia berharap kepada STAHN untuk memfasilitasi anak-anak binaan yayasan agar bisa berkuliah di sana. 

Selain itu, Nyoman juga menitipkan mereka yang saat ini sedang kuliah agar dibekali pengetahuan lengkap. Tidak saja ilmu agama, tetapi juga pengetahuan teknologi informasi supaya dapat mendukung program-program yayasan, yaitu mengelola dan mengembangkan pasraman.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Sementara itu, Wakil Ketua II STAHN Mpu Kuturan, Ida Made Windya, S.Ag., M.Ag., menjelaskan beberapa kebijakan kampusnya kepada peserta sosialisasi. Menurutnya, STHN sangat mendukung program pengembangan pasraman di Jawa Timur.

"Sejauh ini mahasiswa asal Jawa Timur cukup aktif dalam kegiatan kampus, baik akademik maupun nonakademik," tuturnya.

Baca juga: Setelah Visitasi, SD di Kandangan Bisa Sekolah Tatap Muka

Di STAHN, lanjut Windya, ada program beasiswa yang bisa dimanfaatkan mahasiswa. Program beasiswa bisa menjadi stimulan bagi para mahasiswa. Muaranya adalah mendorong lulusan yang berkualitas sehingga dapat berkontribusi bagi pengembangan pasraman.

Salah seorang mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Widya Gunawan, menceritakan pengalamannya melanjutkan studi di Bali. Menurutnya, awal kuliah menjadi pengalaman yang tidak terlupakan baginya.

Ia menaruh harapan besar, ilmu yang didapatkan saat mengenyam pendidikan di Bali akan dapat diimplementasikan saat kembali ke kampung halamannya. Dia pun berpesan agar tidak ragu memilih STAHN sebagai tempat menuntut ilmu.

Lanjut ke halaman berikutnya...

"Pada waktu awal kuliah ada perasaan bingung dan kadang takut sering muncul dalam pikiran saya. Tapi, setelah cukup lama beradaptasi saya mulai nyaman dan sudah mampu mengikuti setiap perkuliahan maupun tugas yang diberikan oleh dosen," terangnya.

Dalam kunjungan ke Banyuwangi ini, empat dosen dan satu mahasiswa yang mewakili STAHN memanfaatkan untuk berziarah ke beberapa tempat suci di Banyuwangi. Pada hari pertama, mereka mengunjungi Pura Alas Purwo dan bersembahyang di sana. Mereka juga bersembahyang di Pura Agung Blambangan di Muncar.

Setelah sosialisasi di Pasraman Ganesha Parwati Pesanggaran, perwakilan STHAN ini juga mengunjungi Pura Tawang Alun Pulau Merah untuk bersembahyang. Mereka menjadikan kegiatan ini sebagai perjalanan religi. (bay)