Selasa, 17 Sep 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Waktu Pelaksanaan Berubah, Petik Laut Rajegwesi Tetap Meriah

Sedulur, Pesanggaran - Masyarakat kampung nelayan Rajegwesi, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi menggelar upacara adat tahunan petik laut, Selasa, 6 Agustus 2024.

Pelaksanaan petik laut tahun ini berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Biasanya, petik laut Rajegwesi berlangsung bulan Sura (Muharam), tetapi pelaksanaan tahun ini selepas bulan Muharam, yaitu awal bulan Safar (Sapar istilah Jawa).

Menurut sesepuh adat kampung Rajegwesi Sutopo, perubahan waktu pelaksanaan petik laut memiliki makna tersendiri. Dia memaknai bulan Safar sebagai pembuka pintu keselamatan dan  rezeki bagi masyarakat Rajegwesi.

"Memang pelaksanaannya tahun ini tidak dalam bulan Sura. Hal ini kami maksudkan agar semua musibah dan balak yang akan datang, semua tertahan di bulan Sura tidak masuk ke bulan-bulan berikutnya," ujar Sutopo.


Baca Lainnya :

Meskipun demikian, perubahan waktu pelaksanaan petik laut ini terlihat tidak mengurangi kemeriahan acara. Panitia tetap menyajikan banyak hiburan, seperti pagelaran seni jaranan, wayang kulit, serta musik dangdut.

Sutopo juga menjelaskan bahwa petik laut ini bertujuan sebagai sarana meminta keselamatan serta keberkahan kepada Tuhan Yang Mahakuasa.

"Pelarungan sesaji dimaksudkan sebagai perantara ucapan terima kasih untuk laut karena telah memberikan isinya kepada para nelayan. Kita sebagai manusia harus bisa menghargai alam, maka alam juga akan menghargai kita," tuturnya.

Sesaji yang dilarung berisi aneka benda, seperti ayam, kelapa, pisang, dan kepala kambing. Semua benda tersebut ditata sedemikian rupa di dalam miniatur perahu lalu dibawa ke tengah laut untuk dilarung.

Dalam kesempatan ini, Kepala Desa Sarongan Gunoto mengaku senang karena warganya bisa kembali mengadakan petik laut. Ia berharap kehidupan masyarakat nelayan Rajegwesi semakin berkah tangkapan ikannya bisa melimpah. 

"Harapan saya dengan petik laut tersebut dapat menjaga kelestarian ekosistem laut serta terus melestarikan berbagai nilai penting dalam kehidupan masyarakat, yaitu nilai gotong royong, sosial, estetika, dan religi," ujar Gunoto. 

Di sisi lain, menurut keterangan Panitia Petik Laut Rajegwesi Mat Sujak, panitia memperketat pengamanan petik laut kali ini untuk memastikan pelaksanaan acara bisa berjalan lancar. Pengamanan acara berasal dari beberapa kesatuan, yaitu Puslatpurmar 7 Lampon, TNI AL, Polsek Bangorejo, Polsek Siliragung, dan Polsek Pesanggaran, dan Linmas.

"Alhamdulillah tradisi adat petik laut tahun ini berjalan dengan aman dan lancar. Semoga di tahun depan bisa lebih meriah lagi," katanya. (gil)