Meskipun peralatannya milik vihara, menurut Surono, siapa saja--dari latar belakang agama apa pun--bisa bergabung dan berlatih bersama dengan karawitan ini.
ALUNAN musik gamelan mengiringi lagu uyon-uyon, dalam bahasa setempat, oleh para sinden. Pemandangan ini terlihat pada gebyakan karawitan Vihara Dhamma Kerti, Rejoagung, Desa Sumberagung.
Suasana salah satu vihara yang ada di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi tersebut jadi semarak hari itu, 2 Juni 2021.
Baca juga: MoM, Kafe di Pesanggaran Tawarkan Menu ala Jepang
"Ini pertunjukan permainan alat musik untuk pertama kalinya sejak mendapatkan bantuan gamelan dari pemerintah," kata Mulyono, Pandita Madya umat Buddha Pesanggaran.
Baca Lainnya :
Menurut Ketua Magabudhi Cabang Banyuwangi ini, setelah gebyakan atau penampilan perdana ini, kelompok kesenian Dhamma Kerti akan berlatih seminggu sekali. Beberapa latihan yang akan dilakukan, antara lain manjak atau menabuh gamelan; dan nyinden atau menyanyi dengan iringan musik gamelan.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Meskipun peralatannya milik vihara, menurut Surono, siapa saja--dari latar belakang agama apa pun--bisa bergabung dan berlatih bersama dengan karawitan ini.
Sukidi, salah seorang pelaku seni wayang kulit (dalang) asal Desa Sumberagung, mengapresiasi sajian karawitan tersebut. Menurutnya, mereka yang tampil dalam acara ini sudah cukup berpengalaman karena rata-rata sudah pernah tampil dalam pertunjukan seni.
Lelaki yang akrab dengan panggilan Pak Kidin ini mengaku bangga dengan adanya kegiatan kesenian di Vihara Dhamma Kerti. Harapnya, fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk belajar mengenal lebih jauh tentang gamelan dan karawitan. (bay)
