Sedulur, Pesanggaran - Masyarakat Pancer, Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi menggelar ritual tradisi petik laut ke-49, Minggu, 22 September 2014.
Bagi masyarakat nelayan Pancer, petik laut merupakan sedekah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan semesta alam, sekaligus sebagai sarana memohon berkah rezeki dan keselamatan. Rangkaian acara petik laut merupakan penggabungan ajaran Islam dan adat masyarakat.
Banyak masyarakat nelayan yang meyakini bahwa laut memiliki penunggu atau penjaga berupa makhluk gaib. Oleh karenanya, setiap penyelenggaraan petik laut ada ritual pemberian sesaji atau persembahan dengan cara dilarung di laut.
"Rangkaian kegiatan dimulai tanggal 21 hingga 23 September," kata Kepala Dusun Pancer Estu Raharjo.
Baca Lainnya :
Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk menjadi pembuka rangkaian acara Petik Laut Pancer. Wayang tersebut dimainkan oleh Ki Dalang Yuwono LC.
Pada keesokan harinya (22/9), panitia menggelar upacara tradisional larung sesaji dan pertunjukan kesenian jaranan buto Putra Pandawa sebagai hiburan. Pada malam harinya, ada pertunjukan kesenian janger New Sastra Dewa.
Dan pada hari terakhir (23/9), giliran pertunjukan musik dangdut mengisi rangkaian Petik Laut. Grup Nirmala Musik menyemarakkan suasana Pancer bersama sederet biduannya, antara lain Denik Armila, Catur Arum, Demi Yoker, Della Monica, Gati Meyla, Maharani, dan Sofia.
Estu Raharjo mengungkapkan kelegaannya karena masyarakat Pancer masih bisa menjalankan tradisinya. Dia pun mengapresiasi kegigihan panitia dan dukungan masyarakat dalam menyiapkan acara tahunan ini.
Selain itu, Estu juga berterima kasih kepada para pendukung acara karena berkat mereka juga, Petik Laut Pancer bisa terlaksana. Para pendukung acara yang diungkap Estu, antara lain Pemkab Banyuwangi, Ijen Geopark, Majestik Banyuwangi, PT Bumi Suksesindo, dan Anggur Kolesom Cap Orang Tua. (bay)