SMP PGRI 3 Pesanggaran membuat terobosan baru dalam kegiatan kependidikannya, yaitu dengan mendirikan sebuah kafe di salah satu bagian halaman sekolah, Rabu, 14 April 2021. Mereka menamai tempat nongkrong tersebut "Grigar Cafe Edukasi".
Cafe edukasi ini dikelola oleh para guru SMP sendiri. Mereka menamainya cafe edukasi karena tidak hanya menjual aneka makanan dan minuman seperti umumnya sebuah kafe, akan tetapi ada tambahan suguhan buku-buku bacaan untuk para pelanggan.
Baca juga: Siswa SMP PGRI 3 Pesanggaran Belajar Memasak hingga Public Speaking
"Kami juga memutar film-film bernuansa pendidikan agar pengunjung kafe kami setelah datang ke sini bisa bertambah wawasannya," tutur Kepala Sekolah SMP PGRI 3 Pesanggaran, Suwarso, S.H.,M.H.
Baca Lainnya :
Suwarso mengklaim bahwa di wilayah Pesanggaran dan Siliragung, Grigar Cafe merupakan kafe pertama yang mengusung konsep edukasi. Ada misi besar yang diusung pengelola kafe ini, tidak hanya bagi warga sekolah, tapi juga warga sekitar.
"Tujuan pertama kami, yaitu agar anak-anak remaja dan masyarakat umum yang ingin menambah wawasan keilmuan secara umum bisa terfasilitasi," ujarnya.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Selain buku bacaan dan film edukasi, Grigar Cafe Edukasi juga bisa menjadi ajang siswa-siswi SMP PGRI 3 untuk mengembangkan bakatnya. "Ada seni tari dari anak didik SMP PGRI," Suwarso menambahkan.
Kafe SMP PGRI 3 Pesanggaran ini beroperasi mulai pukul 15.00-22.00 WIB. Lokasinya lumayan luas, seluas halaman sekolah. Pelanggan tidak perlu susah untuk memarkir kendaraannya.
Baca juga: Anak-anak Taman Posyandu Arum Dalu Ikuti Lomba Mewarnai
"Cocok untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Nanti juga akan kami adakan semacam permainan anak, seperti lukis serta mainan mobil-mobilan," katanya mempromosikan.
Ada pilihan aneka menu, seperti mocktail, jus buah, kopi, es teh, pisang goreng, lalapan ayam maupun ikan air tawar, salad buah, dan lain-lain. Menariknya, harga menu-menu tersebut sangat terjangkau: 2.000-13.000 rupiah saja.
"Grigar Cafe Edukasi ini memang berdiri di desa bukan di kota jadi menunya murah saja," pungkas Suwarso. (gil)