Sedulur, Sumberagung – Perangkat Desa Sumberagung dan anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa di Dusun Silirbaru mengadakan pertemuan rutin, Rabu, 23 September 2020. Agar para peserta bersemangat menghadirinya, mereka mengisinya dengan arisan dan diskusi.
Kegiatan yang berlangsung di rumah Anang Supriadi ini diikuti oleh perangkat desa di Silirbaru, antara lain Kepala Dusun, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Kepala Urusan (Kaur), Kepala Seksi (Kasi), anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), anggota linmas, kader posyandu dan anggota LPMD. Menurut salah satu anggota BPD ini, pertemuan seperti ini sudah berjalan dua tahun lebih.
Baca juga: RAPI Banyuwangi 06 Bertekad Makin Kompak
Selepas isyak, satu per satu mulai mendatangi rumah Anang. Kue-kue di atas piring sudah menanti sejak sebelum isyak. Ketika sebagian besar peserta sudah berkumpul, acara pun dimulai.
Baca Lainnya :
Mereka mendiskusikan berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dengan santai dan gayeng. Menurut salah satu anggota BPD Sumberagung ini, masih banyak program yang belum teranggarkan dalam APBDes.
Melalui diskusi ini, menurut Anang, sering muncul solusi-solusi dan ide-ide segar dari para peserta. “Jika harus dilakukan dengan swadaya, kita bisa memusyawarahkan langkah-langkahnya di sini.”
Lanjut ke halaman berikutnya...
Ide menyelenggarakan kegiatan ini berawal dari obrolan Kepala Dusun Silirbaru, Didik Pribadi, dan Anang. Waktu itu, mereka menginginkan sebuah forum yang bisa lebih mengakrabkan masing-masing orang. Ketika ide ini disampaikan kepada RT dan RW di Silirbaru, ternyata mereka menyetujuinya.
Tempat pertama kali dilaksanakan kegiatan ini adalah di rumah Sukar, Ketua RT 05, RW 03, Dusun Silirbaru. ”Arisannya tidak besar, karena antara satu sama lain sudah sepakat, kita menjalankannya,” kata Anang.
Kegiatan ini ternyata mendapat perhatian perangkat desa dari dusun-dusun lain di Desa Sumberagung. Bahkan mereka ingin mengadakan kegiatan serupa di wilayahnya masing-masing.
“Kegiatan ini sangat bagus. Melalui acara ini, sebagai warga kita bisa menyampaikan aspirasi kepada perangkat atau lembaga desa secara langsung,” kata Sunaryo, salah seorang warga Dusun Rejoagung.
Di penghujung acara, mereka mengundi di mana tempat pertemuan rutin bulan berikutnya. Namun, hasil undian ini masih bersifat sementara. “Misalnya, ada salah satu anggota yang sedang membutuhkan, bisa dialihkan di rumahnya,” kata Anang. (bay)