SUDAH empat tahun berjalan, Jazim, 44 tahun, pria yang bertempat tinggal di Dusun Ringinmulyo, Desa Pesanggaran ini menggeluti usaha membuat arang dari tempurung kelapa.
Sebelumnya, ayah dua anak ini, berprofesi sebagai penjual es dung-dung. Suatu hari, salah seorang pelanggannya mengajak membuat arang. Dia pun tertarik untuk belajar. “Bisa untuk penghasilan tambahan,” katanya.
Baca juga: Manfaatkan Tongkol Jagung untuk Budi Daya Jamur
Salah satu perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuat adalah drum besi sebagai tempat pembakaran. Awalnya, Jazim hanya memakai satu drum. Setelah dia semakin mahir, dia pun menambah drum miliknya. Kini ia mempunyai 12 drum.
Baca Lainnya :
Jazim memilih tempat produksi di sebuah ladang yang jauh dari rumah warga. Dia tidak ingin aktivitas produksinya mengganggu warga sekitar.
Asap putih keluar dari drum-drum yang berjajar, membumbung tinggi, menerobos sela-sela rumpun bambu. Bau khas batok kelapa terbakar pun menyengat. Jazim terlihat sibuk memasukkan tempurung kelapa yang sudah diremukkan, sekeranjang demi sekeranjang, ke dalam tong berasap. Muka lelaki bernama lengkap Muhamad Jazim Mustofa ini tertutup masker dan kacamata.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Menurutnya, satu drum bisa menampung 1 kwintal tempurung. Dan setelah pembakaran dapat menghasilkan 30 sampai 40 kilogram arang. Dalam satu bulan, dia hanya bisa memproses dua hingga tiga kali saja. “Biasanya, saya bisa memproduksi sekitar 2 kwintal arang dalam satu bulan,” ujarnya.
Berdasarkan pengalamannya, kendala dalam menjalankan usaha membuat arang tempurung kelapa ialah keterbatasan bahan baku. Selama ini, dia mengandalkan para penjual kelapa parut dan jajanan tradisional yang ada di sekitar Pesanggaran dan Dusun Pancer.
Baca juga: Mengintip Sate Bekicot Buatan Febe
Ia membeli tempurung kering Rp750 per kilogram. “Kalau pas musim kelapa, baru mudah mendapatkan bahan. Di setiap pengepul kelapa pasti banyak. Tapi, itu tidak bisa diprediksi, tidak tentu satu tahun sekali,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jazim menceritakan bagaimana proses pembuatan arang tempurung kelapa. Sekeranjang tempurung kelapa dimasukkan ke dalam drum. Kemudian, tempurung kelapa tersebut dibakar. Setelah itu, tempurung kelapa yang belum dibakar juga dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam drum hingga penuh.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Setelah penuh, drum ditutup rapat. Sebelum ditutup harus dipastikan api tidak mati. Melalui proses pembakaran ini, tempurung akan berubah menjadi arang. Proses ini membutuhkan waktu dua hari untuk menghasilkan arang berkualitas. Sebelum dikirim ke pelanggan, arang disaring terlebih dahulu untuk memisahkan sampah-sampah pembakaran.
Selama ini, Jazim menjual arang buatannya kepada pedagang ikan bakar dan ayam bakar yang ada di pasar Pesanggaran. Kalau produksi melimpah, ia menjualnya ke pengepul. (ala)