Jumat, 22 Nov 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Polsek Mulai Memperbaiki Plengsengan Ambrol di Belakang Kantornya

Sedulur, Pesanggaran - Polsek Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi mulai memperbaiki penahan bantaran sungai (plengsengan) di belakang kantor yang ambrol. Plengsengan tersebut ambrol akibat banjir pada 10 Februari 2021 yang lalu.

Curah hujan yang terus turun pada hari-hari setelahnya membuat kerusakan plengsengan semakin parah. "Arus air sungai sangat kuat dan menggerus ruang Bhayangkari dan membuat ambrol keramiknya, ” kata Kapolsek Pesanggaran, AKP Subandi, M.Si.

Baca juga: Plengsengan di Belakang Kantor Polsek Pesanggaran Ambrol

Subandi sudah berkoordinasi dengan petugas Dinas Pengairan di Pesanggaran untuk membantu memperbaiki kerusakan tersebut beberapa saat setelah kejadian. "Insyaallah, kita akan dibantu untuk perbaikannya," ungkapnya.


Baca Lainnya :

polsek memperbaiki plengsengan 2
Polsek Pesanggaran sudah menyiapkan material untuk memperbaiki plengsengan yang ambrol di belakang kantornya.

Sebenarnya, Polsek sudah mendatangkan material bangunan untuk segera memulai perbaikan. Namun, cuaca belum memungkinkan dan arus sungai masih deras menyusul hujan yang turun hampir setiap hari.

Baru pada hari Senin, 22 Februari 2021, sekitar pukul tujuh pagi, puluhan pekerja tampak mulai memasukkan material tanah dan pasir ke dalam karung. "Material ini untuk tanggul, mas. Gunanya untuk membendung air supaya tidak mengganggu pengerjaan perbaikan plengsengan," kata Guntoro, salah seorang pekerja.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Namun, ketika para pekerja akan mulai memperbaiki plengsengan, tiba-tiba hujan turun. Mereka pun menghentikan pekerjaan. Akibat cuaca, para pekerja tidak bisa memprediksi sampai kapan perbaikan ini bisa selesai. "Mungkin sekitar sebulan. Tapi, akan kita usahakan selesai lebih cepat jika cuacanya baik," kata Handoko, pekerja yang lain.

Untuk memperbaiki plengsengan tersebut, ada tiga orang tukang dan tujuh orang kuli yang terlibat. Menurut para pekerja, mereka mendapatkan upah sebesar Rp100 ribu untuk tukang dan Rp85 rupiah untuk kuli. "Ini sudah menjadi standar upah hariannya," imbuh Handoko. (bay)