SEDULUR, PESANGGARAN – Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) memang layak disebut sebagai ajang bergengsi. Dalam event ini, bukan hanya kepiawaian tim rescue perusahaan pertambangan dalam melakukan tindakan penyelamatan yang dipertontonkan.
Namun, para peserta juga kerap melakukan aksi heroik demi menyelesaikan skenario ‘challenge’ setiap sesi perlombaan.
Pemandangan tersebut dapat dilihat pada lomba hari pertama, rangkaian hari ketiga IFRC ke-19 yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, 15 November 2022. Di sini, operator event, Perhimpunan Profesi Tanggap Darurat Pertambangan dan Energi Indonesia (Pertapindo), yang merupakan reorganisasi dari BOD IFRC, memberikan dua jenis challenge kepada 24 tim peserta.
Baca juga: Perusahaan Tambang Banyuwangi Menggunakan Energi Terbarukan dari PLN
Baca Lainnya :
Tim peserta dibagi menjadi dua grup, yakni challenge Structural Firefighting (SFF) untuk tim peserta nomor 01, 02, 05, 06, 09, 10, 13, 14, 17, 18, 21 dan 22. Sementara itu, tim peserta nomor 03, 04, 07, 08, 11, 12, 15, 16, 19, 20, 23, dan 24 diberi challenge Road Accident Rescue & Mass Casualty Response (RAR & MCR).
Challenge SFF digeber di area Training Ground site PT Bumi Suksesindo (PT BSI), selaku tuan rumah kegiatan, sementara challenge RAR & MCR dilaksanakan di lapangan parkir destinasi wisata Pantai Pulau Merah. Kedua grup tersebut secara bergantian menyelesaikan kedua challenge tersebut.
Semangat untuk menjadi yang terbaik terlihat jelas dari penampilan para peserta. Dua tim yang mendapat giliran unjuk gigi selalu berebut menjadi yang tercepat dan paling piawai dalam melakukan tindakan penyelamatan. Pada momen tertentu, para peserta rela melakukan aksi yang membuat siapa saja berdecak kagum.
Baca juga: PT BSI Jadi Tuan Rumah IFRC Ke-19, Lomba Penyelamatan Nasional
Misalnya, para peserta yang bersaing di area Training Ground PT BSI. Meskipun di bawah terik panas matahari, mereka tetap berjibaku untuk menyelamatkan korban yang diperankan oleh anak-anak Pokmas Pulau Merah. Keringat tampak membanjiri wajah setiap peserta yang berlaga. Hal yang sama juga dilakukan peserta yang berlaga di destinasi wisata unggulan Banyuwangi, Pantai Pulau Merah.
“Kami akan berusaha menjadi yang terbaik,” ucap Sulaiman PS, anggota Emergency Response Team (ERT) PT Putra Perkasa Abadi.
Sementara itu, Dwi Apriyatno, peserta dari PT Tunas Inti Abadi, mengaku bahwa challenge SFF merupakan sebuah tantangan berat. Namun, dia bersama tim tetap berupaya menyelesaikan skenario dengan apik. Maka jangan heran, beragam aksi heroik nan menegangkan harus dilakukan.
Baca juga: Reklamasi Tujuh Bukit sebagai Praktik Good Mining
Untuk diketahui, rangkaian kegiatan IFRC ke-19 di PT BSI, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, ini digelar sejak 13 hingga 23 November 2022. Memasuki challenge hari pertama ini, cuaca langit Bumi Blambangan sedang kurang bersahabat. Dari pagi cuaca cerah dan matahari sangat terik. Namun, pada sore hari, hujan turun tiba-tiba.
Ketika hujan turun semakin deras, panitia menghentikan challenge karena alasan keselamatan. Panitia juga beralasan tidak bisa melakukan penilaian dengan baik saat hujan.
Ada tiga tim yang belum tampil di SFF dan delapan tim di ajang RAR & MCR waktu itu. Kegiatan berlanjut ketika hujan reda sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Aksi Penghadangan Jalan adalah Pelanggaran Hukum
Rangkaian IFRC ke-19 ini akan berlangsung di empat venue berbeda yang meliputi Site PT BSI, Pantai Pulau Merah, Pantai Marina Boom Banyuwangi, dan Gedung Wanita Banyuwangi.
PT BSI selaku tuan rumah kegiatan sengaja memilih tempat-tempat ikonik tersebut sebagai bentuk sinergi dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, khususnya dalam mendorong tumbuh kembang sektor pariwisata. Terlebih, 24 tim peserta IFRC ke-19 ini merupakan tim rescue perwakilan perusahaan pertambangan yang tersebar di seantero Indonesia.
“Kami berharap ajang IFRC ke-19 akan memberikan dampak positif bagi Banyuwangi, salah satunya agar wisata dan budayanya semakin dikenal di tingkat nasional. Selain itu, para tamu dan peserta memperoleh kesan positif tentang Banyuwangi, sehingga bisa kembali lagi di lain waktu,” ujar Direktur PT BSI, Riyadi Effendi, dalam sambutannya di Opening Ceremony, 14 November 2022.
Baca juga: Bumi Suksesindo Raih Tiga Penghargaan GMP Award untuk Pengelolaan Pertambangan yang Baik
Sebagai gambaran, IFRC merupakan wadah saling belajar dan berbagi ilmu rescue tingkat lanjut serta teknologi dan kerja sama untuk mencegah korban jiwa dan cedera dalam melakukan operasi penyelamatan.
Salah satu tujuan IFRC adalah untuk mempromosikan pencegahan cedera melalui edukasi dan kesiapsiagaan bagi semua tim dengan memperkenalkan serta membangun konsep tingkat nasional dan internasional. Maka, sangat layak event IFRC menjadi cikal bakal tim tanggap bencana nasional di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM).
Berikut ini penomoran peserta IFRC ke-19 PT Bumi Suksesindo:
1. PT Putra Perkasa Abadi
2. PT Antareja Mahada Makmur
3. PT Borneo Indobara
4. PT Pamapersada Nusantara
5. PT Bukit Makmur Mandiri Utama
6. Adaro Minerals Indonesia
7. PT Adaro Indonesia
8. PT Kaltim Prima Coal
9. PT Bukit Asam,Tbk
10. PT Berau Coal
11. PT Hasnur Riung Sinergi
12. PT Multi Harapan Utama
13. PT Agincourt Resources
14. PT Kalimantan Prima Persada
15. Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream
16. PT Arutmin Indonesia
17. PT Antam,Tbk
18. PT Bumi Suksesindo
19. PT Merdeka CopperGold
20. PT Tunas Inti Abadi
21. PT Vale Indonesia
22. PT Meares Soputan Mining
23. PT Semen Padang
24. PT Mandiri Inti Perkasa. (tim)