
Sedulur, Pesanggaran - PAC Ansor Pesanggaran berdoa di monumen Pancasila di Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Rabu, 30 September 2020. Sebelum keberangkatan, sekitar 60 anggota Ansor dan Banser berkumpul di Pondok Pesantren Al Islami untuk penjelasan teknis kegiatan.
Setelah semua persiapan dirasa cukup, mereka pun berangkat dengan mengendarai mobil dan motor. Menurut Ketua PAC Ansor Pesanggaran, Abdul Rohman, kegiatan ini sebagai upaya tapak tilas, meneladani perjuangan Ansor di masa lalu dan mendoakannya.
Baca juga: Panen Padi di Silirbaru, Petani: Hasil Lebih Baik
"Mereka telah meninggal sebagai sahid. Semoga amalnya diterima di sisi-Nya. Ini kegiatan yang kedua selama saya menjabat," katanya.
Baca Lainnya :

Lebih jauh pemuda asal Desa Sumberagung ini mengajak generasi muda untuk menjaga nilai-nilai luhur yang sudah diperjuangkan para pendahulu, yaitu sikap rela berkorban untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Kita harus menjaga Pancasila dari rong-rongan pihak-pihak yang ingin mengubahnya," ujarnya bersemangat.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Pukul tiga sore, kader-kader NU Pesanggaran ini memulai kegiatannya dengan pembacaan tahlil. Mereka duduk mengitari tiga lubang yang menjadi tempat para sahid tersebut terbaring dalam keabadian. Tahlil dan doa dipimpin oleh salah seorang anggota Banser Pesanggaran, Hamdah.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pesanggaran, Hasyim Ali, memberikan wawasan kepada para anggota Ansor mengenai ideologi-ideologi yang pernah membahayakan Pancasila. "Entah ada atau tidak, paham komunis berbahaya bagi keutuhan bangsa," tuturnya.
Baca juga: Petik Laut Pancer ke-44, Buah Keguyuban Warga
Mengenai sejarah monumen Pancasila di Cemetuk, Komandan Banser Pesanggaran, Supriono, menjelaskan bahwa tepat 55 tahun yang lalu telah terjadi pembunuhan terhadap 62 anggota Ansor PAC Muncar di Cemetuk--waktu itu masih bernama Karang Asem.
Mereka diracun dalam perjamuan sebelum dibunuh dengan kejam. Mayat-mayatnya dikuburkan dalam tiga lubang yang telah disiapkan. "Dari dulu Ansor dan Banser kerap menjadi sasaran kelompok-kelompok ekstrimis," katanya.
Selain anggota Ansor dan Banser, dalam acara ini, anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM), dan Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) juga ikut bergabung. Sudah dua kali berturut-turut mereka menggelar acara bersama di tempat ini. Pukul lima sore, para pemuda ini berangsur meninggalkan lokasi doa bersama. (ala)