Sedulur, Pesanggaran - Para pekerja seni dari beberapa wilayah kecamatan di Banyuwangi selatan berunjuk rasa di kantor Kecamatan Pesanggaran, Selasa, 6 Oktober 2020. Aksi ini merupakan buntut pembatalan pertunjukan hiburan dalam sebuah hajatan di wilayah Dusun Rejoagung, RT 04, RW 01, Desa Sumberagung oleh petugas keamanan setempat beberapa waktu lalu.
Tidak kurang dari 150 orang pekerja seni dari berbagai aliran, seperti janger, jaranan, dan orkes atau organ tunggal memenuhi aula kantor. Aparat dari Polsek Pesanggaran, Siliragung, Bangorejo, Koramil 0825/11 Pesanggaran, Posramil 0825/24 Siliragung, dan Satpol PP Kecamatan Pesanggaran mengawal jalannya aksi.
Baca juga: Verifikasi Kebutuhan, Kanggo Riko Sumberagung Cair Oktober Ini
Demonstrasi berjalan dengan tertib. Beberapa saat kemudian, Camat Pesanggaran, Sugiyo Dermawan, menemui para demonstran. Kepada massa, dia mengingatkan tentang standard operational procedure (SOP) bagi penyelenggara kegiatan kemasyarakatan dan para pelaku pekerja seni.
Baca Lainnya :
“Boleh menyelenggarakan hajatan dan panggung hiburan, akan tetapi harus memperhatikan protokol kesehatan dan ketentuannya,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Pesanggaran, AKP Subandi, menegaskan bahwa untuk wilayah Kecamatan Pesanggaran, para pekerja seni boleh melakukan kembali aktivitasnya dengan syarat memenuhi protokol kesehatan. Pernyataan ini juga diamini oleh Danramil Pesanggaran, Kapten Sutoyo.
Lanjut ke halaman berikutnya...
“Kita selalu pantau perkembangannya. [Yang terpenting] Pesanggaran aman dari Covid-19,” ujar Subandi.
Pelarangan pementasan sama saja mematikan sandang pangan para pekerja seni. Pernyataan dari Forpimka Pesanggaran tersebut disambut gembira oleh para demonstran. Ulum, salah seorang perwakilan musisi Kecamatan Pesanggaran dari Aza Musik, menyatakan kesiapannya menaati protokol kesehatan.
“Kami siap bekerja sama dengan Satgas Covid-19 untuk bisa beraktifitas kembali,” ucapnya.
Baca juga: Pesanggaran Bangun Penahan Badan Jalan
Pernyataan Ulum di atas juga disepakati oleh salah seorang pelaku seni wayang kulit, Yuwono. Bahkan, dia siap mengedukasi rombongannya dalam setiap pementasan pagelaran wayang kulit.
Bersamaan dengan masuknya waktu zuhur, massa pun membubarkan diri. Sebelum berpisah, Yunus Wahyudi dari Laskar Pejuang Jalanan mengajak para pekerja seni Banyuwangi untuk selalu kompak. “Terima kasih kepada masyarakat. Ketika pulang, hati-hati di jalan. Tetap saling menginfo,” ucapnya. (bay)