Sedulur, Sumberagung - Polda Jawa Timur menyerahkan alat pelindung diri (APD) kepada pedagang dan petugas wisata Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Rabu, 7 Oktober 2020. Acara berlangsung singkat, dalam seremoni yang sederhana, di depan kantor Pokmas Wisata Pulau Merah.
Puluhan pedagang dan petugas wisata mengikuti acara serah terima yang dimulai sejak pukul sembilan pagi itu. Wadir Pamobvit Polda Jawa Timur, AKBP Saiful Alam, mewakili Polda Jatim, menyerahkan satu paket bantuan yang berisi pelindung wajah (face-shield), masker kain, sarung tangan, dan pembersih tangan (hand sanitizer).
Baca juga: Pekerja Seni Menuntut Bisa Berpentas Lagi
Dalam sambutannya, Alam menjelaskan bahwa salah satu tugas Pamobvit adalah mengamankan tempat-tempat wisata, termasuk dari bahaya penyebaran virus Corona. Dalam hal ini, peran masyarakat sangat menentukan keberhasilannya.
Baca Lainnya :
"Di masa pandemi Covid-19 ini mari kita bersemangat yang sama untuk memutus rantai peredarannya," katanya.
Alam menambahkan bahwa kegiatan di Pulau Merah ini adalah yang pertama dan akan dilanjutkan ke tempat-tempat wisata yang lain. "Dana bantuan semua dari Polda Jatim," ujarnya.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Dalam kesempatan ini, Pamobvit juga menetapkan Bambang menjadi pengawas protokol Covid-19 Pulau Merah. Untuk menandai pengukuhan ini, Alam meyerahkan sebuah rompi khusus kepada lelaki yang menjabat bendahara Pokmas Pulau Merah ini. Selain menjadi identitas, rompi ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan diri pada pengawas.
Menurut Alam, tugas utama pengawas adalah mengingatkan setiap pengunjung untuk memakai masker dan menaati protokol kesehatan. Hal ini juga berlaku bagi para pelaku wisata.
Baca juga: Verifikasi Kebutuhan, Kanggo Riko Sumberagung Cair Oktober Ini
Sementara itu, Ketua Pokmas Wisata Pulau Merah, Poniran, menilai bantuan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat wisata. "Mudah-mudahan kita semua terhindar dari Corona," pria yang akrab dipanggil Rakeh ini berujar.
Dalam tanggapannya, para pedagang merasa diingatkan untuk lebih waspada terhadap bahaya Corona. Sebagai orang yang bekerja di keramaian, mereka menyadari bahwa posisinya sangat rentan terjangkit, lebih-lebih apabila tanpa pelindung.
"Supaya kami tetap memenuhi protokol dalam menjalankan usaha di masa pandemi," kata Dwi, salah satu pemilik usaha payung dan penjual kelapa muda. (ala)