Pesanggaran – Ratusan anak di wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi menerima bantuan biaya pendidikan melalui program beasiswa. Program ini dikeluarkan oleh pengelola tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, PT Bumi Suksesindo (BSI).
Prosesi penyerahan beasiswa ini berlangsung di halaman Kantor Koordinator Wilayah Kerja Satuan Pendidikan (Korwilkersatdik) Kecamatan Pesanggaran (15/8). Para siswa penerima atau wali siswa terlihat menghadiri acara untuk menerima beasiswa yang diberikan.
Baca juga: BSI Serahkan PCR Bantu Penanganan Covid-19 Banyuwangi
Kepala Satkorwilsatdik Kecamatan Pesanggaran, Murkamto, menjelaskan bahwa total beasiswa yang diberikan tahun ini sebanyak 141 paket. Keseluruhan paket itu terbagi menjadi 15 beasiswa S1, 35 beasiswa SMP, 35 beasiswa SMA, 50 beasiswa SD, dan empat beasiswa santri.
Lanjut Murkamto, penetapan penerima beasiswa ini melalui sebuah seleksi yang dilakukan oleh sebuah komite yang beranggotakan perwakilan dari lima desa di wilayah Kecamatan Pesanggaran. Prioritas penerima beasiswa diberikan kepada mereka yang berprestasi dan tidak mampu.
“Jadi, tidak semua bisa mendapat beasiswa ini,” katanya.
Dalam sambutannya, perwakilan manajemen PT BSI, Agus Purwanto, menjelaskan bahwa program beasiswa tahun ini merupakan yang kelima sejak pertama digulirkan pada tahun ajaran 2014-2015. Kalau dari sisi jumlah siswa yang menerima, tahun ini memang menurun. Namun, besaran nominal yang diberikan meningkat dari tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian PT BSI terhadap pendidikan, khususnya untuk anak Pesanggaran. “Kami (BSI) memang mengembangkan program-program untuk menunjang kemajuan pendidikan,” terangnya.
Sementara itu, penerima mengaku sangat terbantu dengan beasiswa ini. Hal ini seperti disampaikan oleh siswa kelas XII SMAN 1 Pesanggaran, Ngaisatun Solikah.
Menurut gadis manis asal Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Pesanggaran ini, selama ini keluarganya cukup kesulitan membiayai pendidikannya.
Untuk memenuhinya, dia terpaksa meminta surat keterangan tidak mampu dari desa agar memperoleh keringanan. “Sangat berterima kasih karena membantu biaya pendidikan saya,” katanya haru. (mam)