Beranda Kabar Umum Membuat Pupuk Organik untuk Perangsang Bunga dan Buah

Membuat Pupuk Organik untuk Perangsang Bunga dan Buah

0
Membuat Pupuk Organik untuk Perangsang Bunga dan Buah

Sumbermulyo – Penggunaan pupuk kimia makin jadi candu bagi petani. Hal ini menyebabkan hasil panen seringkali tak sebanding dengan modal yang digunakan. Melihat fenomena ini, Sumartini, seorang warga di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi memanfaatkan potensi lingkungan yang ada untuk membuat pupuk organik. Berikut hasil wawancara tim Sedulur.

Pupuk organik merupakan nutrisi paling baik untuk tanaman. Namun keberadaannya kini justru banyak ditinggalkan oleh para petani. Padahal jika mau mengimplementasikan, maka hasilnya akan maksimal. Selain buah hasil panen aman dikonsumsi, pupuk organik juga mudah dibuat dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.

Sumartini, seorang warga di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, menekuni pembuatan pupuk organik untuk tanaman buah naga. Banyak pupuk yang telah ia produksi dan aplikasikan. Salah satunya pupuk untuk perangsang bunga dan pembesar buah organik (PBO).

mengemas pupuk organik
Ibu-Sumartini-dengan-beberapa-produk-pupuk-organiknya.

Sebelumnya, wanita yang juga seorang fasilitator pupuk organik se-Kabupaten Banyuwangi ini juga merupakan pecandu pupuk kimia. Namun mengingat harga pupuk kimia yang makin mahal, ia memutuskan beralih ke pupuk organik sejak pertengahan 2016.

Menurutnya, hasil buah naga dari pemupukan secara organik lebih menjanjikan. Pada enam bulan masa panen terakhirnya saja (September 2018 – April 2019), sawah setengah hektarnya bisa menghasilkan 24 ton buah naga. Masa panennya pun 3 bulan lebih cepat sebelum masa panen buah naga kimia. Sehingga harga buah naga cenderung masih tinggi, bisa mencapai kisaran Rp12.000 per kilogram.

“Memang hasil dari pupuk organik tak serta-merta nampak signifikan karena unsur hara tanah sudah sangat minim, terkikis oleh pupuk kimia pada sistem pertanian sebelumnya. Namun semakin tahun produksi buah naga akan semakin bagus, karena kondisi unsur hara tanah juga makin bagus,” papar Sumartini.

Wanita yang juga merupakan anggota aktif Kelompok Tani Sinar Cabe ini mengatakan bahwa harga buah naga organik di pasaran juga cenderung bagus. Harganya bisa mencapai 2 – 3 kali lipat dari harga buah naga kimia.

“Pada kondisi terburuk, ketika buah naga kimia anjlok di harga Rp1.500 per kilogram, buah naga organik masih bisa bertahan di harga Rp4.500,” pungkasnya.

membuat pupuk organik
Sumartini dan Ahmadi sedang membuat pupuk organik.

Cara Membuat Pupuk Perangsang Bunga dan Pembesar Buah Naga Organik (PBO)

Bahan:

  • 2 kg rebung
  • 1 kg kecambah
  • 2 kg bonggol pisang
  • 2 kg pucuk dedaunan
  • 1 kg gula merah
  • 500 cc MOL nasi/ hasil fermentasi nasi
  • 20 liter air kelapa

Cara Pembuatan:

  • Cacah kecil-kecil dan tumbuk hingga lembut bonggol pisang, rebung, daun-daunan, dan kecambah. Diblender akan lebih bagus
  • Rebus gula merah hingga mencair dan dinginkan
  • Masukkan bahan yang sudah ditumbuk ke dalam tong/ jirigen, lalu tambahkan air kelapa dan MOL nasi. Aduk hingga merata
  • Tutup rapat dan biarkan hingga 21 hari untuk proses fermentasi

Cara Penggunaan:

  • Saring terlebih dahulu untuk memisahkan antara cairan dan ampasnya
  • Setiap 10 ml cairan, tambahkan 1 liter air
  • Larutan bisa disemprotkan ke lahan, disemprotkan ke tanaman, atau untuk merendam bibit tanaman

Catatan: Sebelum dapat menggunakan pupuk organik PBO, Anda harus memastikan bahwa kondisi tanah untuk menanam buah naga sudah memiliki nutrisi dan unsur hara yang sesuai. Anda dapat menggunakan pupuk organik padat untuk mengatasi hal ini. Untuk penjelasan lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi Kantor Gapoktan Mulyoagung, Blok 8, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran. Atau dapat menghubungi Ibu Sumartini (08136825055). (ang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here